KERIPUT menjadi momok wanita, apalagi jika usia fisik belum pantas bagi kemunculan keriput. Banyak mitos kemudian beredar seputar penuaan dini, termasuk tidur tengkurap.
“Mitos soal tidur tengkurap bikin wajah gampang berkeriput, sampai taraf tertentu ada betulnya. Tapi masalah keriput sebenarnya muncul lebih karena faktor usia,” kata Dr Eddy Karta SpKK pada media briefing soal penuaan dini di Pond’s Institute, Kuningan, Jakarta, Kamis (5/5/2011).
Namun ditegaskan Dr Eddy, tidur tengkurap bisa meninggalkan lekuk pada kulit wajah akibat tekanan terus-menerus, selama berjam-jam, pada alas tidur, seperti kasur, matras, tikar, ataupun benda keras seperti lantai.
“Posisi tidur tengkurap meninggalkan garis lekukan di wajah. Muka ‘penyok’ istilahnya,” jelas dokter yang berpraktik di RSCM ini.
Dr Eddy mengatakan, posisi tidur miring juga menyebabkan hal yang sama. Posisi tidur yang sama dan dilakukan terus-menerus juga meninggalkan garis lekukan wajah yang nyata.
“Kalau ada pasien datang mengeluhkan kulit wajah, saya pasti bisa tebak posisi tidurnya, ‘Bapak selalu tidur miring kiri ya?’. Soalnya, wajah bagian kanannya tidak ada lekukan,” ujarnya.
“Ada baiknya, kalau ingin tidur miring, seimbangkan kanan dan kiri. Sebab, kalau usia Anda antara 30-40 tahun, lekukan pada wajah nyata akan terlihat dalam beberapa bulan,” ulasnya.
Bagaimana dengan mitos tidur tanpa batal membuat kulit awet muda? “Penggunaan bantal yang mengikuti lekuk leher atau seperti yang dilakukan orang Jepang yang kalau tidur pakai pengganjal leher, itu alasannya lebih kepada ergonomis, untuk kesehatan. Bukan untuk kecantikan atau awet muda,” tegasnya.
source :okezone
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar