Kamis, 26 Mei 2011

Surga Menurut Stephen Hawking



“Surga adalah dongeng untuk orang yang takut pada gelap”, itulah kutipan kata fisikawan terkemuka Inggris Stephen Hawking dalam satu wawancara seperti dikutip Reuters.
Stephen William Hawking  lahir di Oxford, Britania Raya, pada 8 Januari 1942. Profesor Lucasian dalam bidang matematika di Universitas Cambridge itu, dikenal akan sumbangsihnya di bidang fisika kuantum, terutama karena teori-teorinya mengenai teori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam.

Meskipun mengalami tetraplegia (kelumpuhan) karena sklerosis lateral amiotrofik, ia melesat sebagai seorang selebritis akademik dan terpateri sebagai teoretikus fisika yang termasyhur di dunia. Dua tesisnya mengenai surga dan Tuhan menghebohkan meski tidak sampai menggetarkan.

"Saya menganggap otak seperti komputer yang akan berhenti bekerja ketika komponennya rusak. Tidak ada kehidupan setelah mati ataupun surga bagi komputer rusak itu. Semua itu cuma dongeng bagi orang-orang yang takut akan kegelapan," urai Hawking dalam wawancara dengan The Guardian, Konsep surga hanyalah pepesan kosong.

Pada September 2010, The Telegraph melaporkan, "Stephen Hawking telah menyatakan bahwa Tuhan bukan pencipta alam semesta".

Hawking menulis dalam bukunya, The Grand Design, bahwa "Karena adanya hukum seperti gravitasi, tata surya dapat dan akan membentuk dirinya sendiri. Penciptaan spontan adalah alasannya mengapa sekarang ada `sesuatu` dan bukannya kehampaan, mengapa alam semesta ada dan kita ada. Tidak perlu memohon kepada Tuhan untuk memulai segalanya dan menggerakan alam semesta."

Dalam bukunya yang terbit pada 1988, A Brief History of Time, Hawking menyatakan kepercayaannya akan adanya campur tangan Tuhan dalam penciptaan alam semesta.

"Jika kita menemukan sebuah teori yang lengkap maka itu akan menjadi kemenangan besar dari nalar manusia. Untuk itu, kita harus mengetahui pikiran Tuhan," tulis Hawking, pada saat itu.
Hawking (69) pernah disangka bakal meninggal dalam beberapa tahun setelah didiagnosis mengalami penyakit syaraf motorik degeneratif pada usia 21, namun menjadi salah satu ilmuwan paling terkenal di dunia setelah publikasi karyanya pada 1988 "A Brief History of Time."
Saat ditanya bagaimanakah kita seharusnya hidup, dia menjawab, "Kita mesti mencari nilai tertinggi dari tindakan kita."
Hawking meluangkan diwawancara menjelang pertemuan Google Zeitgeist di London di mana dia akan bergabung dengan para pembicara ternama lainnya termasuk Menteri Keuangan Inggris George Osborne dan pemenang Hadiah Nobel ekonom Joseph Stiglitz.
Demi mengantarkan pertanyaan "Mengapa kita di sini?" (Why are we here?), Hawking akan  memperdebatkan fluktuasi-flutkuasi kuantum kecil di awal alam semesta menaburkan bibit kehidupan manusia.
Mantan profesor matematika pada Universitas Cambridge yang juga disandang fisikawan dan matematikawan besar Isaac Newton, terkenal suka menyampaikan pernyataan-pernyataan kritis terhadap agama.
Bukunya yang diterbitkan pada 2010 "The Grand Design" telah memicu reaksi keras kalangan agamawan, termasuk Rabbi Lord Sacks, karena dia mengatakan tidak perlu ada kekuatan ilahi untuk menjelaskan pembentukan alam semesta.
Sebagai akibat dari penyakit lumpuhnya yang tak tersembuhkan, Hawking hanya bisa berbicara dengan bantuan alat pensintesa suara dan nyaris benar-benar lumpuh.
Dia diberitakan mengalami masalah serius pada 2009 manakala dilarikan ke rumah sakit setelah jatuh sakit usai mengajar di Amerika Serikat, namun setelah itu dia kembali ke Universitas Cambridge untuk menjadi direktur riset.

source : antaranews

Tidak ada komentar: