Negara yang tercintai kita ini banyak mendapatkan bencana – bencana alam yang mengguncang seluruh isi bangsa indonesia, hal tersebut mengakibatkan penderitaan yang sangat mendalam bagi korban yang terkena, seperti bencana yang baru menerjang mentawai dan meletusnya gunung merapi, bencana ini banyak sekali memakan korban seperti tsunami di mentawai yang mengakibatkan korban meninggal kurang lebih 400 jiwa, belum di tambah korban yang hilang dan luka-luka.
Tsunami yang meluluh-lantahkan tanah mentawai itu terjadi pada malam hari sehingga para warga tertidur dengan pulasnya, tidak ada yang tahu bahwa bencana akan menerjang tanah tercinta mereka, seandainya mereka tahu mereka tidak akan memilih untuk terlentang dibawah hangatnya selimut yang menutupi tubuh mereka, mereka akan lebih memilih untuk menyelamatkan sanak keluarga yang mereka kasihi.
Kesedihan terpancar dari wajah mereka, banyak orang menangis mencari keluarga mereka yang hilang, banyak anak kecil kelaparan karena belum memakan sesuap nasi.sayapun ikut merasakan betapa sedihnya kehilangan keluarga,rumah, tanah, bahkan kota yang selama ini mereka banggakan rata dengan tanah hanya karena tsunami. sekarang mereka hanya bisa menunngu bantuan dari pemerintah dan seluruh masyarakat indonesia , karena bantuan sekecil apapun dapat melegakan sedikit penderitaan mereka, baik itu dukungan dalam bentuk apapun.
Kenapa negeri ini banyak mendapatkan bencana? Apa yang sebenarnya terjadi? Tidakkah kita belajar dari bencana tsunami yang melanda aceh pada beberapa tahun yang lalu, yang bahkan menelan ribuan korban meninggal. Sampai sekarang saja perekonimian aceh belum betul pulih,Sekarang bencana itu datang lagi menerjang tanah mentawai. Mungkingkah tuhan marah kepada negeri ini ataukah ini hanya cobaan yang akan membuat negri ini lebih waspada dalam menghadapi bencana-bencana lainnya yang akan datang. Kita hanya bisa berharap keluarga kita di mentawai ditabahkan hatinya dalam menghadapi cobaan ini dan semoga mereka mendapatkan bantuan yang layak yang dapat mengurangi beban hidup mereka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar